Kutulis surat ini kala langit bermega
Bayang-bayang samar masa lalu mulai terlihat
Kusentuh pipimu di bebatuan
Dan kupeluk tubuhmu di tepi pemandian
Tapi......
Ternyata cintamu dangkal bagai sungai penuh padas
Rapuh bagai kayu lapuk
Kering bagai jati kering
Aku tak lagi memiliki harapan tuk bersamamu lagi
Ketika langit mendung kota ini
Simpang Lima...
...telah terukir di dalam hati
Setiap aku melewatinya aku teringat akan dirimu
Kutapaki jalan ini
masih seperti waktu itu
Tak terasa air mata jatuh membasahi pipi
Perasaan hampa ketika ku sadar aku tanpamu
Cintaku telah direnggut oleh takdir
Tak terasa air mata jatuh membasahi pipi
Perasaan hampa ketika ku sadar aku tanpamu
Cintaku telah direnggut oleh takdir
No comments:
Post a Comment